Jumat, 01 September 2017

Pertolongan Pertama Shock Anafilaktik

Gejalanya termasuk tersengal-sengal , bisul sekitar mata dan wajah , bibir , dan pengecap , bercak merah menyebar , kesulitan bernafas , dan gelisah. Korba kemungkinan mampu pingsan akhir shock.
Pertolongan Pertama Shock Anafilaktik - Beberapa orang mampu mengalami reaksi alergi berbahaya akhir sengatan serangga , makanan ibarat kacang dan kerang , atau jenis obat tertentu. Shock anafilaktik terjadi dalam beberapa menit dan menjadikan dropnya takanan darah dan terjadinya penyempitan akses nafas. Gejalanya termasuk tersengal-sengal , bisul sekitar mata dan wajah , bibir , dan pengecap , bercak merah menyebar , kesulitan bernafas , dan gelisah. Korba kemungkinan mampu pingsan akhir shock.

Teknik Praktis Menangani Shock Anafilaktik


  • Tujuan Anda ialah membawa korban ke rumah sakit sesegera mungkin. Korban shock anafilaktik perlu santunan medis darurat , termasuk injeksi adrenalin (epinephrin). Orang yang rentan terhadap reaksi alergi biasanya membawa suntikan adrenalin untuk mengobati sendiri , tapi Anda mampu membantunya menggunakan ini. Selagi menunggu petugas , Anda mampu membantu korban bernafas , memeriksa apakah ada tanda shock dan tangani bila perlu.
  • Panggil ambulans. Katakan pada operator bahwa Anda menerka shock anafilaktik , dan beri isu apa yang menjadikan reaksinya. Korban mungkin mampu memberi Anda detail masalahnya.
  • Jika korban tetap sadar , bantu beliau duduk biar lebih mudah bernafas. Tetap hening dan tenangkan korban. minta korban bernafas perlahan dan dalam.
  • Jika korban punya suntikan adrenalin (epinephrin) bantu beliau menemukan dan menggunakannya. Atau lakukan sendiri bila tahu cara menyuntiknya.
  • Tangani shock bila perlu. Jika korban pingsan tapi tetap bernfas , atur beliau dalam posisi pemulihan. Monitor pernafasan , denyut nadi , dan level kesadarannya secara teratur sehingga datang bantuan. Bersiaplah melaksanakan CPR , bila korban berhenti bernafas.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Pertolongan Pertama Shock Anafilaktik

0 komentar:

Posting Komentar